Al Qur’an memberikan informasi mengenai penciptaan langit dan Bumi dalam waktu enam masa, seperti yang termaktub dalam surat Al-Sajdah ayat 4. Maha besar Allah Dalam firman-Nya:
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. Al-Sajdah: 4)
Akan tetapi al Qur’an belum cukup menyebutkan hakikat alam ini. Oleh karena itu, ada hakikat pendukung tentang penjelasan dari hari-hari penciptaan langit dan bumi tersebut. Begitu juga tentang keadaan alam ketika pertama kali diciptakan. pada hakikatnya penciptaan bumi tidak memakan waktu selama enam hari. Hal ini seperti yang termaktub dalam firman-Nya berikut:
“Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi- Nya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”. (QS. Fushilat: 9-11).
Adapun kata yaum/hari/masa pada ayat di atas dalam penggunaan bahasa Arab tidak harus dipahami dalam arti 24 jam. Ia bahkan digunakan untuk menunjukan satuan waktu bagi selesasinya suatu kegiataan, baik pendek maupun panjang. Perlu dingat bahwa satuan-satuan waktu yang digunakan oleh manusia bertalian dengan rotasi bumi dan revolusi bumi. Dengan demikian, apabila seorang meninggalkan bumi menuju planet lain, maka panjang pendek satuan waktu itu di masing-masing planet memiliki perbedaan.
Sebagaimana yang telah diungkapkan pada ayat di atas, bahwa Allah SWT telah menciptakan bumi dalam waktu dua hari dan dua hari sisanya buat pemberkahan dan penyiapan makanan bagi para penghuninya. Allah SWT juga telah menciptakan langit dalam waktu yang sama. Sementara itu, ayat-ayat lain menyebutkan bahwa waktu penciptaan langit dan bumi adalah enam hari.
Adapun kronologis konsep enam masa penciptaan langit dan bumi tercantum dalam Al Qur’an sebagai berikut, Allah swt berfirman:
“Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit? Allah telah membangunnya. Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya, dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang), dan setelah itu bumi Dia hamparkan, darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-tumbuhannya, dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu”. (QS. An-Nazi’at: 27-33)Menurut ahli astronomi ayat tersebut, memberi petunjuk tentang kronologis enam proses penciptaan langit dan bumi, yaitu:
Masa Pertama, dipahami dari ayat 27 yang memberi petunjuk tentang penciptaan alam semesta dengan pristiwa Big Bang, yaitu ledakan besar sebagai awal lahirnya ruang dan waktu, termasuk materi.
Masa Kedua, dipahami dari ayat 28 yang memberi petunjuk tentang pengembangan alam semesta, sehingga benda-benda langit makin berjauhan “…lalu menyempurnakannya..”, memberi pengertian bahwa pembentukan benda langit bukanlah proses sekali jadi tetapi proses evolutif.
Masa Ketiga, diperoleh petunjuk dari ayat 29 tentang adanya tata surya yang juga berlaku pada bintang-bintang lain. Masa ini adalah masa penciptaan matahari bersinar dan bumi yang berotasi hingga adanya siang dan malam.
Masa Keempat, diperoleh petunjuk dari ayat 30 yang sepertinya menjelaskan proses evolusi bumi karena tumbukan benda langit lainnya, dan bumi dihamparkan mungkin pada saat lempeng benua besar Pangea mulai terpecah tetapi bisa jadi lebih tua dari Pangea.
Masa Kelima, dipahami dari ayat 31 yang memberi petunjuk tentang awal penciptaan kehidupan di bumi dengan menyediakan air.
Masa Keenam, diperoleh petunjuk dari ayat 32 dan 33 yang menjelaskan timbulnya gunung-gunung akibat evolusi geologi dan mulai diciptakannya hewan dan kemudian manusia.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa penciptaan bumi terjadi pada masa ketiga sampai dengan keenam. Seperti yang termaktub dalam ayat di atas. Pada Masa Ketiga, masa penciptaan matahari dan bumi serta planet-planet lainya bumi terbentuk semula oleh sekumpulan gas (cloud of gas) dan debu, lebih dari 4,5-4,6 milliar tahun yang lalu. Elemen-elemen ringan termasuk hidrogen (H) dan oksigen (O) yang jumlahnya sangat besar terkumpul dalam planet sebagai gas yang terkondensasi dan membentuk batuan yang lunak dan mulailah sejarah bumi dan planet-planet lainnya. Material-material yang ada kemudian terpisah berdasarkan berat jenisnya. Material berat memisahkan diri dan menempati tempat yang dalam, sedangkan material ringan naik ke atas. Pada masa ini yang dalam waktu geologi disebut sebagai Hadean Eon (masa Hadean), dimana bumi masih pada awal penciptaannya dan belum terbentuk batuan, kecuali meteorit. Meteorit tertua diketahui berumur sekitar 4,6 milliar tahun yang lalu. Rentang waktu masa Hadean sekitar 4,6-3,8 milliar tahun yang lalu. Batuan yang tertua yang diketemukan di kanada dan diketahui berumur 3,8-4,3 milliar tahun yang lalu. Bisa jadi inilah yang menandai akhir masa ketiga dan memasuki masa keempat.
Pada Masa Keempat, bulan terbentuk dari lontaran sebagian kulit bumi karena tumbukan dahsyat benda langit lainnya, dan al Qur’an menandai dengan “…dan setelah itu bumi Dia hamparkan..”. Batuan-batuan tua yang berumur sekitar 3,8 - 4,3 milliar tahun yang lalu mungkin merupakan batuan-batuan yang dihamparkan. Pada masa keempat mulai memasuki peralihan dari masa Hadean ke masa Archean. Dimasa keempat “bumi yang dihamparkan” yaitu dimana benua pangea terpecah, bergerak dan membentuk 5 benua plus antartika. Masa Archean diakhiri dengan munculnya bakteri dan Stromatolite.
Kemudian, pada Masa Kelima, masa kelima adalah awal penciptaan kehidupan dengan ditandai dan disertai ketersedian air. Masa kelima dalam geologi mungkin paralel dengan masa Proterozoikum dimana dijumpai, meski dalam jumlah tidak banyak, binatang-binatang dalam bentuk primitif. Selanjutnya, pada Masa Keenam, merupakan masa pembentukan pegunungan. Pada masa yang disebut Fanerozoikum ini salah satunya ditandai oleh pecahnya benua pangea menjadi beberapa benua seperti sekarang. Pada masa tersebut pembentukan pegunungan terjadi di wilayah interaksi dua lempeng. Pembentukan pegunungan yang terkait dengan tumbukan antar lempeng.
0 komentar:
Post a Comment