Persyaratan Perhitungan Sumberdaya

Dalam melakukan perhitungan sumberdaya harus memperhatikan persyaratan tertentu, antara lain :
  • Suatu taksiran sumberdaya harus mencerminkan secara tepat kondisi geologi dan karakter/sifat dari endapan bahan galian.
  • Selain itu harus sesuai dengan tujuan evaluasi. Suatu model sumberdaya yang akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten dengan metode penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.
  • Taksiran yang baik harus didasarkan pada data aktual yang diolah/ diperlakukan secara objektif. Keputusan dipakai-tidaknya suatu data dalam penaksiran harus diambil dengan pedoman yang jelas dan konsisten. Tidak boleh ada pembobotan data yang berbeda dan harus dilakukan dengan dasar yang kuat.
  • Metode perhitungan yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi. Tahap pertama setelah perhitungan sumberdaya selesai, adalah memeriksa atau mengecek taksiran kualitas blok (unit penambangan terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan data pemboran yang ada di sekitarnya. Setelah penambangan dimulai, taksiran kadar dari model sumberdaya harus dicek ulang dengan kualitas dan tonase hasil penambangan yang sesungguhnya.

Diagram alir model perhitungan sumberdaya


Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan

Perhitungan cadangan merupakan hal yang paling vital dalam kegiatan eksplorasi. Perhitungan yang dimaksud di sini dimulai dari sumberdaya sampai pada cadangan tertambang yang merupakan tahapan akhir dari proses eksplorasi. Hasil perhitungan cadangan tertambang kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah kegiatan penambangan yang direncanakan layak atau tidak.

Hubungan antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih

Berikut klasifikasi yang digunakan dalam pelaporan publik seperti KCMI 2011 dan JORC 2012 :

1. Hasil Eksplorasi

Hasil Eksplorasi terdiri dari data dan informasi yang diperoleh dari program eksplorasi yang mungkin berguna bagi investor. Hasil Eksplorasi mungkin merupakan atau bukan merupakan bagian dari pernyataan resmi dari Sumberdaya Mineral atau Cadangan Bijih.

Pelaporan mengenai informasi ini adalah lumrah dalam tahap awal eksplorasi dimana kuantitas data yang tersedia pada umumnya tidak cukup untuk melakukan estimasi Sumberdaya Mineral secara wajar.

Laporan publik dari Hasil Eksplorasi harus mengandung informasi yang cukup untuk membuat penilaian yang berimbang terhadap signifikansinya. Laporan harus meliputi informasi yang relevan seperti konteks ekplorasi, jenis dan metode percontoan, interval percontoan dan metodenya, lokasi conto yang relevan; distribusi, dimensi dan lokasi relatif semua data assay yang relevan, metode-metode agregasi data, status kepemilikan lahan ditambah lagi informasi tentang kriteria lainnya.

2. Sumberdaya Mineral

Sumberdaya Mineral adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari material yang memiliki nilai ekonomi pada atau di atas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kemenerusan dari Sumberdaya Mineral harus diketahui, diestimasi atau diintepretasikan berdasar bukti-bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik. Sumberdaya Mineral dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya, kedalam kategori Tereka, Tertunjuk dan Terukur.
  • Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Resource) merupakan bagian dari Sumberdaya dimana tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan rendah. Hal ini direka dan diasumsikan dari adanya bukti geologi, tetapi tidak diverifikasi kemenerusan geologi dan/ atau kadarnya. Hal ini hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik yang memadai dari lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat kepercayaannya terbatas atau tidak jelas. Sumberdaya Mineral Tereka memiliki tingkat keyakinan lebih rendah dalam penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya Mineral Terunjuk
  • Sumberdaya Mineral Tertunjuk (Indicated Resource) merupakan bagian dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi, dan informasi pengambilan dan pengujian conto yang didapatkan melalui teknik yang tepat dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji, ”terowongan uji” dan lubang bor. Lokasi pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya belum tepat untuk memastikan kemenerusan geologi dan/ atau kadar, tetapi secara meruang cukup untuk mengasumsikan kemenerusannya. Sumberdaya Mineral Tertunjuk memiliki tingkat keyakinan yang lebih rendah penerapannya dibanding dengan Sumberdaya Mineral Terukur, tetapi memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi penerapannya dibanding dengan Sumberdaya Mineral Tereka.
  • Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Resource) merupakan bagian dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi rinci dan terpercaya, dan informasi mengenai pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh dengan teknik yang tepat dari lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran uji, ”terowongan uji” dan lubang bor. Lokasi informasi pada kategori ini secara meruang adalah cukup rapat untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar.
Estimasi Sumberdaya Mineral bukanlah hasil kalkulasi yang presisi, bergantung pada interpretasi atas informasi yang terbatas mengenai lokasi, bentuk dan kemenerusan dari keterjadian mineral dan hasil analisa conto yang tersedia. Pelaporan mengenai gambaran tonase dan kadar harus mencerminkan ketidakpastian relatif atas estimasi dengan cara pembulatan sampai kepada gambaran tonase dan kadar yang tepat, dan dalam kasus Sumberdaya Mineral Tereka, adalah dengan menggunakan istilah tertentu seperti ”kira-kira”.

3. Cadangan Bijih

Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan / atau Tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini termasuk tambahan material dilusi ataupun ”material hilang”, yang kemungkinan terjadi ketika material tersebut ditambang. Pada klasifikasi ini pengkajian dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi dari asumsi yang realistis atas faktor-faktor penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan pemerintahan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan Bijih dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi Cadangan Bijih Terkira dan Cadangan Bijih Terbukti.
  • Cadangan Bijih Terkira (Probable Reserve) merupakan bagian Sumberdaya Mineral Tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang, dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur. Ini termasuk material dilusi dan ”material hilang” yang kemungkinan terjadi pada saat material ditambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus sudah dilaksanakan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor-faktor yang realistis mengenai penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan pemerintahan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan Bijih Terkira memiliki tingkat keyakinan yang lebih rendah dibanding dengan Cadangan Bijih Terbukti, tetapi sudah memiliki kualitas yang cukup sebagai dasar membuat keputusan untuk pengembangan suatu cebakan.
  • Cadangan Bijih Terbukti (Proven Reserve) merupakan bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur yang ekonomis untuk ditambang. Hal ini termasuk material dilusi dan ”material hilang” yang mungkin terjadi ketika material di tambang. Pengkajian dan studi yang tepat harus telah dilaksanakan, dan termasuk pertimbangan dan modifikasi mengenai asumsi faktor-faktor yang realistis mengenai penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan pemerintahan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal.


Referensi :
Kode KCMI 2011 (IAGI-PERHAPI)

Tips dan Trik Permainan Domino

Permainan Domino merupakan suatu permainan yang merangsang serta penggunaan strategi untuk memenangkannya. Permainan ini telah dimainkan oleh banyak orang di seluruh dunia sejak berabad-abad silam. 

Asal usul permainan ini dapat dibaca ditulisan sebelumnya Asal Usul Permainan Domino. Biasanya permainan ini dimainkan oleh 4 orang dan dilakukan di warung-warung kopi, sembari ngopi dan makan pisang goreng dan biasanya ada ganjaran bagi yang kalah.

Banyak variasi permainan dalam domino. Ada yang sendiri-sendiri dan ada pula yang berpasangan. Pemain yang banyak mendapat kartu berangka kembar (double), boleh dikata kurang beruntung. Apalagi kalau double yang didapat berjumlah besar, seperti 6-6 (12) atau 5-5 (10). Kartu double bisa menjadi kartu mati, jika lawan selalu menutup keenam kartu lainnya. Namun pada variasi permainan domino lain kartu double kadang bisa menguntungkan.

Berikut ini beberapa tips dan trik yang di lakukan agar kita bisa menang dalam bermain domino:

1. Membaca kartu lawan
Ada beberapa cara untuk membaca kartu lawan kita. Biasanya lawan kita sering menurunkan kartu yang berseri padanya. Misalnya lawan kita selalu memberikan kartu angka 1. Maka kemungkinan besar lawan kita mempunyai kartu berseri 1 yang banyak. Sehingga kita harus mencegah agar lawan tidak bisa menurunkan angka 1. Cara lain yaitu dengan melihat kartu yang sering di hindari oleh lawan.

2. Memancing lawan agar mengeluarkan kartu yang bisa menguntungkan kita.

3. Mengadu kartu. 
Yaitu teknik menghentikan permainan dengan membuat angka kembar di kedua belah sisi. Teknik ini memang mengandung resiko, karena pemain yang mengadu kartu (pihak penantang) harus memiliki sisa angka paling kecil di antara pemain-pemain lainnya. Jika kondisi ini tak terpenuhi, maka pihak penantang akan menjadi pihak yang kalah.

4. Memperhatikan kartu yang sudah turun.
Dengan memperhatikan kartu yang sudah turun kita dapat memperhitungkan sisa kartu yang ada.

5. Mengalihkan Konsentrasi lawan.
Dengan mengalihkan konsentrasi lawan maka kita dapat menurunkan kartu yang sebetulnya kartu itu tidak layak diturunkan. Trik ini kadang-kadang ampuh.

6. Banyak Latihan Fisik.
Latihan fisik diperlukan dalam permainan domino agar kita tidak menyerah saat kita kurang beruntung sehingga mendapat ganjaran paling banyak.





Asal Usul Permainan Domino

Domino atau yang dikenal dengan gaple, domeng dll, adalah permainan kartu yang banyak digemari masyarakat. Permainan ini tak kenal kasta, strata ataupun latar belakang keluarga. Coba tengok sekeliling anda, dari perkampungan biasa, menengah atau rumah mewah meski intensitasnya tidak banyak, permainan ini tetap berada. Dilengkapi secangkir kopi dan sebatang rokok, maka lengkaplah sudah. 

Sejarah domino sendiri memunculkan beberapa versi. Namun demikian, kesemua versi itu sepakat bahwa permainan domino lahir di Cina. Versi pertama menyebutkan bahwa domino mulai dikenal tahun 1120 masehi. Versi kedua mengungkapkan bahwa domino mulai dimainkan oleh tentara Hung Ming pada sekitar tahun 181-234 masehi. Sejarawan lain menyampaikan versi ketiga bahwa domino sudah dikenal pada masa Keung T’ai Kung, sekitar 1.100 tahun sebelum masehi. 

Namun ahli sejarah tradisi Cina, Chu sz Yam lebih mempercayai versi pertama. Menurut dia, permainan ini dibuat oleh seorang pegawai negeri dan dipersembahkan untuk Kaisar Hui Tsung pada tahun 1120. Kemudian oleh Hui Tsung, yakni Kaisar Kao Tsung, permainan ini disebarkan ke seluruh dunia pada periode 1127 hingga 1163. 

Dari Cina, permainan ini menyebar hingga Eropa. Ahli sejarah lain bernama Michael Dummet menuliskan dalam buku Game of Tarot, mengungkapkan bahwa di Eropa, domino mulai banyak dimainkan di Naples dan Venice pada awal abad ke-18. Namun di balik itu masih ada pertanyaan, apakah sama antara domino yang dimainkan di Cina dan domino yang dimainkan di Eropa?

Kata domino bukan berasal dari Cina. Boleh jadi, saat pertama dipersembahkan kepada kaisar Cina, permainan tersebut masih menggunakan nama yang lain. Kata domino berasal dari bahasa latin ‘dominus’ yang berarti tuan rumah. Dalam bahasa Skotlandia dan Inggris ada juga kata yang merujuk ke situ, yakni ‘domini’ yang berarti kepala sekolah. 

Dengan jumlah kartu dua puluh delapan buah, kartu ini dibagikan pada empat orang pemain. Artinya setiap pemain mendapat tujuh kartu, ini permainan pada umumnya yang kadang dimainkan baik secara berpasangan ataupun perorangan. Aturan mainnya, setiap pemain menurunkan kartu dengan titik atau angka yang sama. Kelihatan sederhana, tetapi ada pola permainan yang terbentuk untuk mencari poin yang tinggi. 

Sebagai seorang pemain domino kelas warkop, permainan ini membutuhkan ketelitian, kejelian melihat peluang, kekompakan dengan pasangan (jika dimainkan berberpasangan), dan kekonsistenan. Selayaknya permainan catur atau kartu lainnya, ternyata permainan ini tidak hanya sekadar menurunkan kartu yang sama. Kita dilatih untuk memelajari banyak aspek yang memeras pikiran. Tidak salah permainan ini juga menguras tenaga. 

Namun tidak hanya itu, ternyata sedikit banyak permainan ini mencerminkan karakter pemain dalam kesehariannya. Karena permainan ini sebuah permainan kartu yang berkait, maka orang yang memainkan dituntut untuk tidak hanya memikirkan langkah sementara. Akan tetapi juga dituntut untuk berpikir dua-tiga langkah kedepan, menciptakan pola dan alur kartu yang saling berhubungan. 

Pada titik inilah karakter permainan pemain tercipta, atau mungkin karakter pemain yang menciptakan permainan. Ada pemain dengan visi jauh ke depan, berusaha mengambil poin sebanyak-banyaknya, ada mereka yang bermain pada titik aman berusaha untuk tidak kehabisan kartu yang cocok. Ada juga mereka yang bermain dengan pola egois dan mau menang sendiri, serta juga mereka yang dengan visi mematikan langkah lawan terdekatnya. Dan banyak pola lainnya. 

Nah, pola-pola permainan diatas hebatnya tidak hanya berlangsung di atas meja pertandingan. ternyata, pola ini juga telah menjadi keseharian pemain dalam menjalani kesehariannya. Riset kecil-kecilan yang penulis lakukan, mencerminkan hipotesa ini. Karena lucunya, orang yang bermain dengan egoisnya juga harus dimengerti dalam gerak-geriknya, mereka yang bermain aman sangat teratur dalam hidupnya, cenderung tidak berani meninggalkan zona nyaman. Ada juga yang mereka yang pandai menipu lawan, bahkan lawan, dan lebih lucunya lagi, mereka dalam kesehariannya memang terkenal punya banyak trik sebagai pribadi, ataupun politisi. 

Bermain kartu, khususnya domino, memang sebuah pengisi waktu. Bahkan kadang menghabis-habiskan waktu. Namun, permainan ini juga mengajarkan banyak hal, mengajari cara bekerja sama, melatih daya ingat, stimulus daya pikir, dan banyak hal positif lainnya. Ya, domino hanya sebuah permainan kartu biasa, tetapi menjadi tidak biasa dengan segala sisi terang gelapnya. 



Sumber : 
http://www.kompasiana.com/saifulrijalyunus/sudahkah-anda-bermain-domino-hari-ini

Mineral Non Silikat

Mineral Non Silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan dari Silika. Beberapa mineral sebagian besar tidak mengandung kombinasi Silicon dan Oksigen, seperti yang mineral silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut non silicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral Non Silicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia, seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Secara garis besar hampir semua jenis mineral ini mempunyai komposisi kimia yang sederhana berupa unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan oksigen). Native element  seperti tembaga,  perak atau emas agak jarang terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak jarang  ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif terkonsentrasi dalam urat (Vein)  dengan cukup besar. Mineral Non Silikat dipisahkan ke dalam kelas berikut (lihat tabel dibawah)

Tabel Group mineral nonsilikat yang umum dijumpai


Mineral karbonat mempunyai struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan mineral silikat. Kelompok mineral ini disusun oleh ion karbonat kompleks (CO32-) dan satu atau lebih ion positif. Dua macam mineral karbonat yang sangat umum adalah kalsit dan dolomit. Kedua mineral tersebut sangat sulit dibedakan karena keduanya mempunyai sifat fisik dan kimia yang relatif sama. Keduanya mempunyai kilap seperti kaca (vitreous), kekerasan antara 3 dan 4 dan mempunyai belahan 3 arah serta bentuk kristal romboeder. Tetapi keduanya dapat dibedakan dengan larutan asam klorida. Dengan larutan asam klorida, kalsit akan bereaksi dengan cepat, sedangkan dolomit hanya bisa bereaksi dalam keadaan bubuk. Kalsit dan dolomit dapat dijumpai bersama-sama sebagai penyusun batugamping dan batu dolomit (dolostone). Bila mineral kalsit yang dominan, batuannya disebut batugamping, sedangkan bila mineral dolomit yang dominan disebut dolomit atau dolostone. Batugamping sangat banyak kegunaannya seperti material bahan bangunan dan bahan pokok dalam industri semen portland. Sedangkan dolomit disebut juga batukapur pertanian, karena sering digunakan untuk menyuburkan tanah.

Dua macam mineral nonsilikat lainnya yang sering dijumpai pada batuan sedimen adalah halit dan gipsum. Halit adalah nama mineral untuk garam dapur, sedangkan gipsum adalah mineral yang sering digunakan sebagai bahan perekat dan juga sebagai salah satu bahan baku dalam industri semen.


Baca Juga : 


Referensi : Geologi Fisik (Budi Rochmanto, M.Sc)

Batuan Mafik dan Felsik

Salah satu metode untuk memisahkan batuan adalah berdasarkan komponen mineral mafik dan felsik. Batuan mafik terdiri dari mineral ferromagnesian sedangkan batuan felsik dasarnya terdiri dari mineral feldspar dan silika.

Kehadiran mineral mafik di batuan cenderung memberikan warna gelap sementara kehadiran mineral felsik memberikan warna terang. Dengan demikian, batuan juga bisa dipisahkan ke dalam berbagai kategori warna berdasarkan persentase mineral berwarna. Shand menggunakan terminologi berikut:


Perlu di perhatikan bahwa klasifikasi di atas diterapkan secara eksklusif untuk batuan beku. Secara umum mineral "gelap" sesuai dengan mineral ferromagnesian dan termasuk olivin, piroroksin, ampibol, biotit mika, turmalin, kromit dan oksida besi. Mineral "terang" termasuk feldspar, silika, feldspathoid, dan muskovit.



Baca Juga : 

Mineral Silikat Non-ferromagnesian


Mineral silikat non-ferromagnesian adalah mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium. Mineral-mineral silikat non-ferromagnesian dicirikan umumnya mempunyai warna lebih terang dan berat jenis rata-rata 2,7. 

Berikut beberapa contoh mineral silikat non - ferromagnesian beserta deskripsinya :

Muskovit adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan kilap seperti mutiara (pearly). Seperti mineral mika lainnya, belahannya satu arah. Di dalam batuan muskovit sangat mudah dikenal karena sangat bercahaya. Muskovit seperti halnya biotit merupakan mineral yang banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua.

Feldspar merupakan kelompok mineral yang sangat umum, dapat berbentuk pada rentang temperatur dan tekanan yang tinggi. Kelompok mineral feldspar mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 90°, relatif keras dan kilap bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Di dalam batuan, mineral ini dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan permukaannya yang licin.

Struktur mineral feldspar adalah rangkaian 3 dimensi dari atom oksigen yang bergabung dengan atom silikon. Seperempat sampai setengah dari atom silikon tergantikan oleh atom aluminium. Perbedaan valensi antara aluminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi satu atau lebih ion-ion seperti potasium (+1), sodium (+1) dan kalsium (+2). Karena adanya perbedaan inklusi di dalam strukturnya, mineral feldspar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu mineral ortoklas dan plagioklas. Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium di dalam struktur kristalnya, sedangkan mineral plagioklas merupakan mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau ion sodium di dalam struktur kristalnya.

Meskipun ada perbedaan sifat fisik antara mineral ortoklas dan plagioklas, tetapi kedua mineral tersebut sangat sulit dibedakan di lapangan. Mineral ortoklas berwarna krem terang hingga merah jambu, sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempunyai warna berbeda, tetapi warna tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakan keduanya adalah adanya striasi sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.

Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. karena struktur mineral kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk setiap atop silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikannya mineral kuarsa netral. Struktur kristal kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi yang lengkap antara ion oksigen di sekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya mineral kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat keras dan resisten terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai pecahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna, mineral kuarsa sangat jernih, membentuk kristal heksagonal dan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna ini menyebabkan adanya bermacam jenis mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu), kuarsa ros (pink), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).

Mineral lempung adalah istilah yang digunakan untuk kompleks mineral, seperti mika, mempunyai struktur lembaran. Mineral lempung pada umumnya berbutir sangat halus dan hanya dapat dipelajari dengan bantuan mikroskop. Mineral lempung merupakan hasil dari pelapukan kimia mineral silikat, sehingga mineral ini sangat dominan menyusun tanah yang terdapat pada permukaan bumi. Beberapa mineral lempung yang penting adalah kaolinitilit dan smektit (bentonit). Kaolinit atau sering disebut juga lempung cina sering dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam bermacam industri antara lain industri keramik.


Baca Juga : 
- Mineral - Mineral Silikat
Mineral Silikat Ferromagnesian
- Apa itu mineral???



Referensi : Geologi Fisik (Budi Rochmanto, M.Sc)

Mineral Silikat Ferromagnesian


Mineral silikat ferromagnesian adalah mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat ferromagnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis 3,2 – 3,6. Berikut beberapa contoh mineral silikat ferromagnesian beserta deskripsinya :

Olivin adalah mineral silikat ferromagnesian yang terbentuk pada temperatur tinggi, berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilap kaca dan pecahan konkoidal. Mineral olivin pada umumnya menunjukkan kenampakan butiran yang bentuknya relatif membundar dan kecil. Olivin disusun oleh tetrahedra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium yang merangkai atom oksigen bersama-sama meskipun olivin dengan kandungan magnesium  lebih dominan. Olivin dapat terbentuk dalam dua jenis mineral yaitu fayalit (Mg2SiO4) dan frosterit (Fe2SiO4). Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan karena struktur atomnya membentuk jaringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang yang lemah. Olivin dijumpai dalam jumlah kecil baik dalam kerak benua maupun kerak samudera, tetapi merupakan mineral utama yang dijumpai dalam mantel bumi bersama dengan mineral piroksin.

Piroksin, berwarna hitam, opak dengan bidang belahan 2 arah membentuk sudut 90°. Struktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tetrahedra yang diikat bersama-sama dengan ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon-oksigen lebih kuat daripada ikatan antara struktur silikat, maka piroksin mudah terbelah melalui bidang yang sejajar dengan rantai silikat. Piroksin merupakan salah satu mineral yang dominan pada batuan beku basaltik yang merupakan batuan yang umum penyusun kerak samudera. Mineral ini juga merupakan penyusun utama dari mantel bumi, meskipun kadangkala juga dijumpai dalam jumlah yang cukup besar pada batuan penyusun kerak benua.

Hornblende merupakan mineral yang paling umum dari kelompok mineral amfibol yang tersusun oleh senyawa silikat yang membentuk rantai ganda. Mineral ini umumnya berwarna hijau gelap sampai hitam, mempunyai bidang belahan 2 arah yang membentuk sudut 60° dan 120°. Di dalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah yang membedakannya dengan piroksin yang umumnya berbentuk prismatik pendek. Hornblende umumnya dijumpai pada batuan penyusun kerak benua.

Biotit merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lembaran yang memberikan belahan satu arah. Biotit berwarna hitam mengkilap yang membedakannya dari mineral feromagnesian lainnya. Seperti hornblende, biotit juga banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk dalam batuan beku granit.

Garnet merupakan mineral yang strukturnya mirip olivin yaitu disusun oleh tetrahedra tunggal yang dirangkai oleh ion-ion logam. Garnet juga mempunyai kilap kaca, tidak mempunyai bidang belahan dan pecahan konkoidal. Warna mineral garnet sangat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah berwarna coklat sampai merah tua. Garnet umumnya berbentuk kristal yang prismatik dan umumnya tumbuh dengan membentuk bidang muka kristal yang bagus. Mineral garnet dijumpai pada batuan penyusun kerak benua dan pada batuan metamorf. Garnet yang transparan sering dijadikan batu mulia. Sedangkan karena kekerasannya, garnet ditambang sebagai mineral industri yang digunakan sebagai material abrasif untuk penghalus material lainnya.


Baca Juga : 
Mineral - Mineral Silikat
Mineral Silikat Non-Ferromagnesian
Apa itu mineral???



Referensi : Geologi Fisik (Budi Rochmanto, M.Sc)



Batuan Ultramafik dan Ultrabasa

Batuan dapat dikategorikan berdasarkan kandungan silika nya. Batuan yang kaya silika disebut batuan asam sementara batuan yang buruk atau kekurangan silika disebut batuan basa. Dengan demikian granit dan granodiorit adalah batuan asam sementara gabbro dan basal adalah batuan basa.

Batuan yang sangat rendah silika nya disebut ultrabasa. Batuan ini mengandung silika bebas sama sekali dan kebanyakan dari mereka memiliki mineral yang rendah kandungan silika. Contoh batuan ultrabasa yang dunit, peridotit, Fe-piroksenit, anortosit dan foidolit (batuan kaya fedspathoid).

Di masa lalu ambang batas 45% silika digunakan untuk memisahkan antara batuan basa dan ultrabasa. Namun, sepertinya pembagian sederhana ini tidak selalu bekerja dengan banyak batuan seperti piroksenit yang dapat berisi hingga 60% SiO2 atau batuan feldspathoid yang mungkin berisi hingga 55% SiO2 (analcite).

Sering kita mendengar istilah ultrabasa dan ultramafik. Perlu dicatat bahwa istilah "ultrabasa" hanya menunjukkan kekurangan silika tanpa menyiratkan ada atau tidak adanya mineral ferromagnesian sedangkan istilah "ultramafik" pada dasarnya hanya menunjukkan keberadaan mineral mafik tanpa mempertimbangkan kandungan silika. Dalam banyak kasus, kedua klasifikasi tumpang tindih seperti batuan ultramafik yang juga batuan ultrabasa (dunit, harzburgit). Dalam banyak kasus lainnya dua klasifikasi tidak tumpang tindih. Misalnya, anorthosite seluruhnya terdiri dari plagioklas anortit dianggap ultrabasa tetapi tidak mengandung mineral ferromagnesian. Demikian pula, ortopiroksenit dapat berisi hingga hampir 60% silika namun batuan ini merupakan batuan ultramafik seluruhnya terdiri dari mineral mafik seperti enstatite atau bronzite. Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa permasalahan batuan dalam hal klasifikasi ultramafik dan ultrabasa :

Tabel Batuan ultramafik dan ultrabasa


Baca Juga :



Referensi :
Ahmad W, 2008, NICKEL LATERITES (Fundamentals of chemistry, mineralogy, weathering processes, formation, and exploration), VALE Inco ⎯ VITSL


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.