Mineral silikat non-ferromagnesian adalah mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion besi dan magnesium. Mineral-mineral silikat non-ferromagnesian dicirikan umumnya mempunyai warna lebih terang dan berat jenis rata-rata 2,7.
Berikut beberapa contoh mineral silikat non - ferromagnesian beserta deskripsinya :
Feldspar merupakan kelompok mineral yang sangat umum, dapat berbentuk pada rentang temperatur dan tekanan yang tinggi. Kelompok mineral feldspar mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 90°, relatif keras dan kilap bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Di dalam batuan, mineral ini dikenali dengan bentuknya yang rektangular dan permukaannya yang licin.
Struktur mineral feldspar adalah rangkaian 3 dimensi dari atom oksigen yang bergabung dengan atom silikon. Seperempat sampai setengah dari atom silikon tergantikan oleh atom aluminium. Perbedaan valensi antara aluminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan terjadinya inklusi satu atau lebih ion-ion seperti potasium (+1), sodium (+1) dan kalsium (+2). Karena adanya perbedaan inklusi di dalam strukturnya, mineral feldspar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu mineral ortoklas dan plagioklas. Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium di dalam struktur kristalnya, sedangkan mineral plagioklas merupakan mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau ion sodium di dalam struktur kristalnya.
Meskipun ada perbedaan sifat fisik antara mineral ortoklas dan plagioklas, tetapi kedua mineral tersebut sangat sulit dibedakan di lapangan. Mineral ortoklas berwarna krem terang hingga merah jambu, sedangkan plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempunyai warna berbeda, tetapi warna tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah satu sifat fisik yang dapat membedakan keduanya adalah adanya striasi sejajar pada mineral plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.
Kuarsa merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Mineral kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. karena struktur mineral kuarsa mengandung dua atom oksigen untuk setiap atop silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion positif untuk menjadikannya mineral kuarsa netral. Struktur kristal kuarsa membentuk jaringan tiga dimensi yang lengkap antara ion oksigen di sekitar ion silikon, sehingga membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya mineral kuarsa tidak mempunyai bidang belahan, sangat keras dan resisten terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai pecahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna, mineral kuarsa sangat jernih, membentuk kristal heksagonal dan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna ini menyebabkan adanya bermacam jenis mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa asap (abu-abu), kuarsa ros (pink), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).
Mineral lempung adalah istilah yang digunakan untuk kompleks mineral, seperti mika, mempunyai struktur lembaran. Mineral lempung pada umumnya berbutir sangat halus dan hanya dapat dipelajari dengan bantuan mikroskop. Mineral lempung merupakan hasil dari pelapukan kimia mineral silikat, sehingga mineral ini sangat dominan menyusun tanah yang terdapat pada permukaan bumi. Beberapa mineral lempung yang penting adalah kaolinit, ilit dan smektit (bentonit). Kaolinit atau sering disebut juga lempung cina sering dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam bermacam industri antara lain industri keramik.
Baca Juga :
- Mineral - Mineral Silikat
- Mineral Silikat Ferromagnesian
- Apa itu mineral???
Referensi : Geologi Fisik (Budi Rochmanto, M.Sc)
Baca Juga :
- Mineral - Mineral Silikat
- Mineral Silikat Ferromagnesian
- Apa itu mineral???
Referensi : Geologi Fisik (Budi Rochmanto, M.Sc)
0 komentar:
Post a Comment